Apa Karena Dahlan Iskan Anggota Lions Club? (Tulisan Ini Dihapus Admin Kompasiana)

Oleh : Adi Supriadi (Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan)
Dengan Artikel ini berarti Saya “tertarik” pada tema ini, Tergelitik saat membaca Berita KOMPAS (24/07/2012) yang bertajuk “ Dahlan Iskan Mandi Di Toilet Station Gambir”, Saya mencoba mentelusuri Artikel Di Kompasiana dan menemukan Sebuah Artikel “Dahlan Iskan Semakin Lama Semakin Lebay”.

Buat Saya, Dahlan Iskan bukan lebay melainkan “By Desain” untuk menguasai Republik ini kelak, bukan rahasia umum lagi jika Dahlan Iskan menjadi Anggota Lions Club sebuah organisasi “Sayap” Freemason dan Illuminati (Pemuja Setan) untuk kepentingan Zionisme dalam pembentukan “Israel Raya”.

Jika ditelusuri berita tentang Dahlan Iskan termasuk dalam hal ini Jokowi, sangat terlihat tampil ke permukaan By Desain (Di Setting) oleh Kelompok ini terutama media-media yang memang se-Idelogi. Jadi, Tak Perlu diherankan.

Entahlah, Besok apalagi berita tentang Dahlan, mungkin “Dahlan Melempar Handuk”, mungkin “Dahlan Menyemir Sepatu”, mungkin “Dahlan Menarik Becak”, mungkin “Dahlan Belajar Kernet Angkot”. Sebulan ini Saja, Saya menkliping Berita tentang Dahlan Iskan, diantaranya “ Dahlan Iskan Mengaku Jalankan Sendiri Accunt Twitternya”, “Dahlan Iskan Sumbangkan Gajinya Untuk KPK”, “Dahlan Iskan Melesat Mulus Dengan Ahmadi”, ‘Dahlan Iskan Resmi Menjadi Syekher”, “Dahlan Siap Dicaci Maki”. Jika dirunut 6 bulan maka Anda akan menemukan berita “Dahlan Iskan Tidur Dengan Petani”, “Dahlan Iskan Naik Bushway”.

Bukan Dahlan yang butuh Populeritas, tetapi Organisasi Rahasia dibelakang Dahlan yang membutuhkan itu, Anda bisa melihat bagaimana kode Etik Lions Club  :
  1. Kami akan menunjukkan keyakinan pada kemuliaan pekerjaan kami dengan bekerja secara tekun, sehingga kami dapat memperoleh nama baik karena mutu karya kami.
  2. Kami akan berusaha mencapai keberhasilan dan mengharap penghasilan atau keuntungan yang wajar sebagai hak kami, tetapi tidak mau menerima untung atau keberhasilan dengan mengorbankan harga diri, karena menyalahgunakan kesempatan atau karena tindakan kami yang kejujurannya diragukan.
Tekun bekerja demi sebuah nama baik untuk kemudian mencadi Populer serta menjadi Idola untuk kemudian kelak banyak yang menginginkanya menjadi Penguasa, Jika sudah berkuasa lalu apa? Sudah pasti kepentingan “Organisasi Rahasia” ini tercapai untuk mengontrol semuanya.

Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor  83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.

Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Fremansonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.

Bagi yang mengetahui sepak terjangnya sejak lama, Dahlan Iskan memang dikenal selaku figur yang berperan besar dalam mendorong perkembangan paham Sepilis (Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme) di Indonesia melalui jaringan medianya sendiri, Jawa Pos Group. Keyakinannya yang terpengaruh Nurcholish Madjid, pemikirannya yang selaras Gunawan Muhammad (Tempo), keterlibatannya di Lions Club, dan dukungannya pada kesesatan JIL (Jaringan Iblis Liberal).

Dahlan Iskan disetting oleh Media Liberal Sekular untuk Populer seperti halnya Jokowi untuk mencapatkan simpati Masyarakat luas untuk kemudian mencaplok kepemimpinan di Republik ini.

Pola pencitraan ini hampir serupa dengan Jokowi yang kini tengah diasong kaum Sepilis untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Karena gencarnya propaganda media yang mendukung kepentingan kaum Sepilis maka banyak masyarakat awam yang masih terpedaya dan menjadi korban dari pencitraan tersebut.

Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup, Dahlan memberi tempat yang eksklusif  bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi. Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.

Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya. Salah satu yang terjerat adalah istri Walikota Solo, Kamis (23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional. Iriana mengaku senang di jadikan anggota ke hormatan karena tertarik dengan kegiatan Rotary Club yang banyak bergelut di bidang kemanusiaan. Tidak jauh berbeda dengan peran Michelle Obama istri dari Obama yang menjadi Anggota Organisasi Sayap Israel untuk memuluskan jalanya menjadi Presiden Amerika Serikat : Baca Selengkapnya di : Ingin Berkuasa, Bersekutulah Dengan Dajjal

Asal Muasal Lions Club
Pada musim panas tahun 1915, Milvan Jones, pendiri klub ini mengemukakan ide untuk mendirikan klub-klub, dimana di dalamnya akan tergabung para pegawai dari seluruh penjuru Amerika Serikat (AS), hingga akhirnya berdirilah klub pertama di kota San Antonio, Texas.

International Association of Lions Club sendiri baru muncul ke permukaan pada bulan Mei 1917 di Chicago. Ketika itu diselenggarakanlah pertemuan pertamanya. Perlu pula diketahui bahwa Chicago merupakan salah satu kota di mana beberapa Rotary Club telah lahir.

Para ahli berkeyakinan bahwa klub ini berinduk kepada B’Nai B’Rits, yaitu salah satu firqah Yahudi yang Insya Allah akan dibahas di rubrik ‘Adawah pada waktu yang akan datang. Namun secara umum, dalam banyak hal Liions Club menginduk langsung kepada Freemasonry.

Nama klub ini, yaitu “LIONS” atau singa merupakan simbol dari kekuatan dan keberanian. Dan Lions Club sengaja didirikan untuk menggantikan klub-klub sebelumnya, yaitu ketika klub-klub tersebut terbongkar kedoknya atau tertindas. Mengapa demikian? Lions Club dirasa dapat lebih eksis mengingat sifat yang tampak di hadapan publik adalah sebagai organisasi sosial yang reformis dan toleran.

Ancaman Tersembunyi Lions Club
Segala aktivitasnya yang relatif bisa dikatakan baik mungkin hanya sekedar pancingan di balik misi yang sebenarnya. Mereka memiliki ciri-ciri tersembunyi dengan rencana dan sitem kerja yang berdasarkan prinsip kerja bawah tanah (clandestein), agar dapat mengumpulkan data dan potensi secara akurat.

Diketahuinya rahasia-rahasia profesi seseorang dari pertemuan-pertemuan mereka, adalah sesuatu yang memberi mereka kemampuan untuk mengontrol pasar-pasar lokal, dan membantu mereka untuk campur tangan dalam masalah ekonomi di sebuah negara tertentu.

Lions Club melakukan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan masalah-masalah politik dan keagamaan di sebuah negara dimana klub berada. Data-data ini kemudain dikirimkanke Pusat Organisasi Internasional yang mengkaji dan membuat perencanaan yang tepat untuk kepentingan mereka di negara tersebut. Oleh pusat komando diplotlah tempat kerja masing-masing dari agen mereka. Dari sana nanti masing-masing bagian harus diisi dengan aktivitas-aktivitas oleh biro masing-masing sesuai dengan deskripsi pekerjaannya.

Banyak ketidakjelasan menyelimuti sumber rahasia dan sarana mereka. Dewan Eksekutif Lions daerah melakukan proses-proses pengamanan secara ketat di wilayahnya. Mereka sering mengumandangkan jargon “Agama untuk Tuhan, Tanah air untuk semua”.

Islam, menurut mereka, secara lahir sama saja dengan agama lain, baik itu agama samawi maupun agama ciptaan manusia. Adapun maksu mereka sebenarnya adalah melakukan tipu daya, meskipun yang mereka lakukan terhadap Islam konon lebih spesifik daripada tipu daya terhadap agama lain.

Dalam ceramah dan pidato-pidato para tokohnya, mereka menitikberatkan pada penonjolan kedudukan Israel dan rakyatnya secara teratur. Di samping itu mereka mendoktrinkan juga pikiran-pikiran Zionisme ke dalam otak para anggotanya. Mereka telah menyelenggarakan pula sebuah penataran di Lions Club Mesir ketika baru dibuka di Kairo untuk membahas tentang perjanjian damai antara Mesir dan Israel.

Dalam perhelatan mereka, diselenggarakan pesta-pesta gila, campur aduk antara pria dan wanita, dansa-dansi, di bawah slogan “Pesta-pesta Kebaikan”.

Lembaga Fikih Islam Internasional sendiri, dalam pertemuan pertamanya di kota suci Makkah pada tanggal 10 Ramadhan 1398 H, mengeluarkan sebuah keputusan yang menjelaskan bahwa prinsip-prinsip gerakan Freemasonry, Rotary Club, dan Lions Club secara garis besar adalah sangat bertentangan dengan prinsip dan pokok-pokok ajaran Islam.
Rotary Club sebenarnya berada di dalam lingkaran Fremasonry yang menjadi induknya. Oleh karena itu akarnya satu, yaitu zionisme. Lions Club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antarumat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organisasi ini merupakan mantel selubung zionisme.

Sumber :

Lembaga Kajian dan Penelitian WAMY,

Ensiklopedi Mini tentang Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, Al-I’tishom & Al-Ishlahy, Jakarta, 2002