Cari Blog Ini

Rabu, 25 Januari 2012

BUYA HAMKA: SIAPA PEMILIK SORGA YANG SYAH!!!



ISLAM BUKANLAH MILIK GOLONGAN, TETAPI DIA RAHMATAN LIL ALAMIN
Karya : BUYA HAMKA

Dalam QS 2:111 dikatakan :” Dan mereka berkata: Sekali-kali tidak akan masuk sorga melainkan siapa-siapa yang jadi Yahudi dan Nasrani, Yang demikian hanyalah angan-angan mereka saja. Katakanlah : Tunjukkan alasan kamu jika kamu memang orang yang benar.”

QS 2:112 : “Sekali-kali tidak!!! Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, dan diapun berbuat baik, maka pahalanya disisi Tuhannya, dan tidaklah ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita.”

Ayat diatas diceritakan Allah untuk memperlihatkan kesombongan kaum Yahudi dan Nasrani. Dan mengapa mereka berkata demikian? Tidak lain karena agama telah mereka jadikan golongan/firqah, mereka menilai seseorang bukan lagi dari iman dan amal shalih seseorang. Dan terlihatlah kesombongan mereka dengan mengangkat simbol golongan yakin Yahudi- golongan terbesar dari suku yang 12 anak Ayub .As dan Nasrani/nazareth tempat kelahiran nabi Isa.As.

Telitilah dengan seksama, kalau sekiranya mengaku Yahudi mestilah atau adakah dia berasal dari suku Yahudi /yahuda, kalau sekiranya dari 11 suku yang lain maka tidaklah akan masuk sorga....inilah kesombongan sektarian mereka. Demikian halnya dengan mengaku-ngaku Nasrani, adakah berasal dari Nasareth? Jika tidak mengapa harus beragama nasrani.....? Anda tidak juga bakal masuk sorga..

Apakah sorga hanya buat mereka berdua? Atau mereka akan memperebutkan hal itu kelak?
Lansung dibantah Allah,” Yang demikian hanyalah angan-angan mereka saja. Katakanlah : Tunjukkan alasan kamu jika kamu memang orang yang benar.”

Apa sebabnya Yahudi mengaku begitu, apa dalilnya dan buktinya ? mengapa nasrani tidak boleh ? dan sebaliknya mengapa Yahudi tidak boleh ?

ISLAM DATANG SEBAGAI PENENGAH DAN PENCERAH DALAM PERSENGKETAAN MEREKA

QS 2:112 : “Sekali-kali tidak!!! Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, dan diapun berbuat baik, maka pahalanya disisi Tuhannya, dan tidaklah ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita.”

Islam menjawab kekeliruan dan kesombongan mereka dengan menyerahkan diri kepada Tuhan, tunduk dengan segenap jiwa raga, tidak  membantah,tidak  mendurhakai, dan tidak menolak kebenaran. Lalu dibuktikan dengan kesudian dan kerelaan beramal dan berbuat baik. Bukan mengakui menyerah kepada Tuhan dengan mulut saja, melainkan harus dengan bukti. Inilah yang akan memperoleh surga Allah, tidak Yahudi, tidak Nasrani, dan tidaklah yang mengaku ISLAM sekalipun.

Aslama wajhahu’ artinya menyerahkan diri kepada Allah, Aslama menjadi Yuslimu dan mashdarnya Islam, itulah pemilik surga, sebab itu orang Islam-lah yang masuk sorga, meskipun tadinya Yahudi, Nasrani, majusi kemudian dia tinggalkan ikatannya dengan yang lain itu, dia bebaskan dirinya dari ikatan yang lain dan menyerah hanya kepada Allah semata, dan diikuti dengan perbuatan.

Sehingga meskipun ada orang yang menyebut dirinya islam, tetapi sebutan saja, tidak diikuti dengan amal baik, tidaklah ia akan masuk kedalam surga, dan tidak akan bebas dia dari rasa takut dan dukacita.

MAKA DARI URAIAN DIATAS DAPATLAH KITA BERKESIMPULAN BAHWA ISLAM BUKANLAH NAMA GOLONGAN...INILAH RAHMATAN LIL ALAMIIN

Islam adalah sikap hidup ! bukanlah pemilik keturunan seperti klaim Ahlul Bait, dan bukan pemilik suatu negeri Arab Saudi saja.

Pesan Buya Hamka yang utama :

PENERANGAN ALLAH AKAN SIFAT-SIFAT BANI ISRAIL DAN KEMUNGKARAN YANG MEREKA PERBUAT, BUKANLAH  SEKEDAR CERITA BELAKA AGAR UMAT ISLAM MERASA UMAT TERBAIK, TETAPI MENJADIKAN UMAT ISLAM SADAR BAHWA “BARANGSIAPA YANG TELAH DIBERI PERTUNJUK DENGAN KITAB DAN NABI-NABI KEMUDIAN DIA MENGINGKARI, MAKA DIA TIDAK OBAHNYA SEPERTI KAUM YAHUDI”
SIAPA MEREKA ITU YANG MENYERUPAI YAHUDI?
KITALAH UMAT ISLAM KARENA KITAB TAURAT-ZABUR-INJIL MEREKA ADA PADA KITA JUGA DAN  KITALAH YANG SAAT INI YANG MASIH MEMBACA DAN MEMEGANGNYA. DAN HUKUM ALLAH INI AKAN SELALU BERLAKU ATAS KITA SEPANJANG MASA.

Dinukil dari Tafsir al-Azhar juz I-II hal 348 penerbit Pustaka Panjimas Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar