Cari Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2011

MEMAKNAI HAKIKAT ALLAH


MEMAKNAI ALLAH ITU APA

“SEGALA PUJI BAGI ALLAH, RABB SEMESTA ALAM”

>“SEGALA PUJI-PUJIAN BAGI ALLAH” (pangkal ayat 2 QS ALFATIHAH)

Hamdan artinya pujian, sanjungan. Dipangkalnya diletakkan Al atau Alif-lam, sehingga menjadilah bacaannya Alhamdu. Al mencakup segala jenis. Berarti Alhamdu berarti segala jenis, macam pujian, apapun namanya pujian, baik pujian besar maupun kecil. Ucapan terimakasih karena jasa seseorang dan kepada siapapun kita memberi pujian, tidaklah seorangpun berhak menerima pujian itu melainkan Allah: LILLAHI, hanya semata-mata untuk Allah.
Sebesar apapun  jasa seseorang kepada kita, pujian yang kita hantarkan, hakikat pujian hanyalah kepada Allah. Sebab orang tidaklah dapat berbuat apa-apa kalau tidak bersebab kepada Allah yang Rahman dan Rahim. Sebaliknya kalau ada seseorang yang memuji kitapun, janganlah lupa bahwa si-empunya puji itu ialah Allah, bukan kita.
Ingatlah kisah penaklukan kota Makkah, Nabi Muhammad saw ketika dengan jayanya memasuki kota Makkah tanpa pertumpahan darah. Beliau memasuki kota Mekkah dengan unta beliau yang terkenal dengan nama ‘al-Qashwa’. Sahabat bersorak sorai dengan gembira setelah masa yang dinantikan setelah 23 tahun terpisah dari kampung halaman, sanak saudara, harta benda, akhirnya cita-cita mereka dikabulkan Allah untuk kembali kekampung halaman. Namun nabi Muhammad tidaklah mengangkat tinggi kepala Beliau terhadap kafir Quraisy, malah menundukkan kepala Beliau keleher unta Beliau sambil mengucap “Alhamdu Lillahi Robbil ‘Alamin’ dan puji-pujian lainnya. 

>“PEMELIHARA/RABB/TUHAN SEMESTA ALAM”(ujung ayat 2 )

Atau Tuhan sekalian Makhluk/Alam. Alam berarti seluruh isi sekalian alam selain dari Allah.
Setelah kita dikenalkan kepada Allah sebagai Allah yang Tunggal, sekarang kita dikenalkan lagi dengan Allah sebagai Rabbun. Kata Rabbun meliputi segala macam pemeliharaan, penjagaan, dan juga pengasuhan dan pendidikan. Kalau kita diayat lain berjumpa dengan Allah sebagai Khalaqa, artinya pencipta, menjadikan, maka disini kita dikenalkan dengan Rabbun.
Allah bukan saja semata-mata pencipta, tetapi juga pemelihara. Bukan saja menjadikan, tetapi juga mengatur. Allah menciptakan benda-benda langit seperti matahari,bumi, bulan,bintang, sesudah dijadikan, tidaklah dibiarkan begitu saja apa adanya, tetapi dipeliharanya, dikuasainya terus menerus.
Bagaimana bulan dan matahari berjalan terus menerus, beredar dengan teratur,setiap detik, setiap jam,setiap hari,setiap minggu dan selama Allah menghendakinya, berjalan teratur  berjuta-juta tahun, kalau bukan dalam pemeliharaan Allah sebagai Rabbun?  
Begitu juga manusia, dia diciptakan bukan semata-mata dari nuthfah(air setitik kecil), sampai berkembang janin menjadi seorang bayi, sampai muncul kedunia, tumbuh besar, dewasa sampai juga meninggal kelak, tidaklah lepas dari Tilikan Allah sebagai Pencipta dan sebagai Pemelihara.
Jadi dalam ayat ini dapat kita temui lansung Tauhid, yang mempunyai dua paham, yakni :
1.Tauhid Uluhiyah, KeEsaan Allah pada Alhamdu Lillahi.
2.Tauhid Rububiyah. KeEsaan Allah pada Rabbil ‘Alamin.
Jelaslah sekarang bahwa ayat “Segala puji-pujian adalah Kepunyaan Allah, Pemelihara dari sekalian alam” itu mengandung dasar Tauhid yang dalam sekali. Tidak ada yang patut dipuji,melainkan DIA.

SIAPA DIA........ ALLAH ITU ?

AR-RAHMAN AR-RAHIM (QS 1:3) “YANG MAHA PENGASIH YANG MAHA PENYAYANG” 

Ayat ini adalah menyempurnakan maksud dari ayat sebelumnya (QS 1:2).
Jika Allah sebagai Rabb, sebagai pemelihara dan pendidik bagi seluruh alam, tidak lain maksud dan isi pendidikan itu, melainkan karena Kasih sayangNya dan karena murahNya belaka. Allah dalam pemeliharaan dan pendidikan itu tidaklah menuntut keuntungan bagi diriNya sedikitpun jua.

AR-RAHMAN,Bermakna bahwa sifat Allah ini Beliau berikan sepenuhnya melekat kepada hamba/MakhlukNya. Sifat ini telah membekas dan berjalan sepenuhnya diatas diri hambaNya. Bertambah tinggi kecerdasan seseorang, bertambah terasa  betapa sifat Ar-Rahman Allah terhadap dirinya. Jadi sifat ini terpaksa Allah untukkan buat hambaNya. 

AR-RAHIM, Sifat ini keadaannya tetap dan tidak pernah padam selamanya pada diri Allah.
Dan sifat keduanya itu adalah sama mengandung akan sumber kata RAHMAT.

Berkata Rasululloh SAW : “Orang yang ada rasa Rahim akan dirahmati oleh Tuhan yang Rahman yang memberikan berkat dan Maha Tinggi. Sayangilah orang orang dibumi, supaya kamu disayangi pula oleh yang dilangit.” (HR Imam Ahmad,Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar